Interstellar, Love is the Answer [Review dan Analisis]
Warner Bros
Gw ingat ketika pergi melihat film ini di salah satu bioskop di solo. HP saya satu-satunya hilang pada saat perjalanan di dalam bus arah solo-semarang. Kejadian itu jujur saja membuat gw cukup kesal dan menyesal kenapa harus pergi jauh-jauh hanya untuk nonton film ini (but let’s face it, there is no single movie theater in salatiga) so yeah f*ck this sh*t.
Lu ga perlu Tanya persaan apa yang gw rasain saat itu. Tidak mood sudah pasti, dan ingin rasanya cepat pulang dari solo ke salatiga. But I already this far so let’s face it and carry on.
Tapi mari kita pahami apa sebenarnya yang ingin di tampilkan oleh film interstellar itu sendiri sehingga saya akui sebagai salah satu film paling apik eksekusinya yang pernah saya lihat.
Dalam cerita interstellar terdapat 2 plot dimana satu sisi menceritakan sang ayah mengarungi luar angkasa, dan satu sisi menyorot si putri yang berjuang mempertahankan hidupnya di Bumi.
Plot dari ceritanya sendiri itu memiliki tipe “Quest” serta “Journey and return”. Dimana tipe cerita ini dipengaruhi oleh sang ayah yang memiliki misi diluar angkasa bersama ilmuan lain untuk menemukan tempat koloni dimana lingkungannya mendukung untuk kehidupan manusia , dan berjanji ke putrinya sendiri untuk kembali ke bumi secepat mungkin ketika misinya selesai.
Sounds simple isn’t it?.... Nope..
Awal saya melihat film ini saya berpikir bahwa plotnya mudah sekali untuk disimpulkan. Namun dugaan saya lain. Selama beberapa jam kedepan anda akan disuguhkan oleh berbagai teori Quantum, Relativitas, dan berbagai macam teori lainnya yang berhubungan dengan matematika dan prisnip fisika. So.. mungkin sebagian besar dari anda hanya akan terbengong-bengong, dan hanya bisa manggut – manggut sekaligus pasang ekspresi cool biar kelihatan ngerti gitu sama orang sebelah.
Namun harus saya bilang meskipun anda (termasuk saya) kurang mengerti atau familiar mendengar teori-teori ilmiah yang keluar dari omongan-omongan para karakternya, anda cukup perlu duduk manis dan fokus mengenai petunjuk-petunjuk yang ada disini, jangan ada yang terlewat! Anda pasti akan mengerti pada akhir filmnya.
Dengan tangan dingin seorang Nolan anda akan dibawa seperti naik roller coaster, anda merasa takut, penasaran, bingung, tegang, kaget, terpukau, dan yang pasti membuat anda mikir sepanjang film, semua emosi lengkap ketika saya menonton film ini. Tidak heran karena semua film Nolan kerap kali secara tidak langsung mengajak penontonnya ikut berpikir dan karenanya anda bisa membahasnya bersama teman-teman anda untuk mengerti garis besar cerita dari film-filmnya.
Jika kurang lengkap sang maestro Hans Zimmer bisa melengkapi suasana ketika anda menonton film ini. Dan contoh pembuktiannya adalah Soundtrack “Detach” sangat cocok pada saat scene dimana copper mencoba menyambukan pod dengan mothership yang hilang kendali di luar angkasa. That was totally the most epic moment in the whole movie.
Sebelumnya saya pernah menduga mungkin film ini hanya memiliki konsep sci-fi drama, dan Saya mendapat lebih dari itu karena, di film interstellar juga terdapat scene action dan juga twist di beberapa bagian film. Hal tersebut lah yang menjadi nilai tambah di film ini.
Untuk karakternya sendiri ada 1 yang menurut saya keren yaitu murph dalam pengembangan karakternya namun sebelumnya saya juga ulas sekilas tentang ayah dari murph, karena 2 karakter inilah kunci dari film ini
Selain itu Jonathan Nolan salah penulis dari cerita Interstellar telah mengkonfirmasi bahwa film interstellar itu lebih condong ke bapak sama anaknya. Oleh karenanya pada akhir film, kesan yang penuh sains dan sebagai macam halnya berubah seketika. Mungkin benar seperti kata pepatah dimana cinta mengalahkan logika?
The film is about parents and their children,When I started writing it, I didn't have any kids. Now I have a little girl who is a year old, so watching the film is a completely different emotional experience for me.
- Jonathan Nolan
Hal ini seperti ketika nolan meninggalkan anak-anaknya untuk membuat film, say goodbye ke keluarganya, dan bersama-sama crewnya ia berpetualang kesisi dunia lain yang tidak ia ketahui. Ia berpetualang dan tidak tahu apa yang akan terjadi? apa yang akan ia temukan di tempat itu? apakah misi ia sendiri akan sukses nanti? dan apa dampak yang akan terjadi jika anda pergi meninggalkan anak-anak anda ? dan kita tahu resikonya di interstellar, Cooper melewati semua masa - masa dan waktu yang harus ia bagikan dengan anak-anaknya namun ia melewati itu semua. Yang hanya Cooper tahu ia menyesal, namun satu keinginannya adalah ia ingin pulang kembali bertemu dengan anak-anak tercintanya.
“Having children,” Nolan told the New York Times, “absolutely fine-tunes your sense of time and time passing. There’s a desperate desire to hang on to moments as your kids grow up.”
- Christopher Nolan
Personal Rating :
9.3
Tidak ada komentar: