Dashcon, Konvensi Pertama Tumblr Yang Berakhir Bencana
Dashcon merupakan sebuah acara konvensi yang berkaitan dengan media sosial bernama Tumblr yang katanya merupakan pertama kali diadakan di dunia. Tumblr itu sendiri merupakan media sosial dimana para penggunanya bisa membangun sebuah blog diprofil mereka sesuai dengan tema yang diinginkan dan membagikan tulisan atau karya mereka tanpa sensor atau bisa dibilang sebebas-bebasnya. Tumblr sempat dikenal dikalangan masyarakat indonesia meskipun kalah populer dengan facebook, twitter, atau instagram. Kebebasan mungkin adalah janji yang diberikan Tumblr kepada para penggunanya, saking bebasnya Tumblr itu sendiri tidak akan mensensor konten apapun yang dibagikan oleh para penggunanya ke dunia maya termasuk konten seperti pornografi, kekerasan, terorisme, propaganda, dan sebagainya. Konsep yang diberikan Tumblr kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah di Indonesia yang pada akhirnya memutuskan untuk memblokir situs Tumblr yang dianggap tidak bisa memfilter konten-konten sensitif dan kurang pantas bagi generasi masyarakat indonesia.
Kembali ke Dashcon, awalnya Dashcon sebelumnya bernama Tumbl-con USA,
sebuah acara konvensi yang dibuat oleh dan untuk para pengguna Tumblr yang
diumumkan pada pertengahan tahun 2013, dan melalui website dan promosinya
disebut-sebut sebagai acara perkumpulan para pengguna Tumblr terbesar pada saat
itu. Lalu kemudian, Tumbl-con USA merubah nama acara konvensi mereka menjadi
Dashcon pada website mereka, dengan maksud untuk mengindikasikan bahwa panitia
beserta organisasi yang digaunginya bukan bagian resmi dari Tumblr dan
sama sekali tidak mewakili atau memiliki keterkaitan dengan dengan perusahaan
yang menaungi media sosial tersebut.
Maju ke tahun 2014, Dashcon secara resmi diselenggarakan dan mengambil
waktu acara pada tanggal 11 sampai 13 juli 2014 berlokasikan di ‘Renaissance
Schaumburg Convention Center Hotel’ Chicago, Amerika Serikat. Jika tertarik
untuk mengikuti konvensi ini pesertanya cukup membayar sekitar $65 dan langsung bisa
mengikuti seluruh acara dashcon diakhir pekan. Melalui promosinya Dashcon
mengundang artis yang cukup terkenal dikalangan Tumblr untuk mengisi acara di
konvensi mereka, diantaranya yang diundang adalah Welcome To The Nightvale,
Steam Powered Giraffe, dan The Baker Street Babes. Sepanjang acara
Dashcon juga akan diisi penuh oleh stan-stan dari artis Tumblr untuk menjual merchandise
mereka disana, tidak lupa ruangan bermain untuk santai yang akan diisi oleh
kolam bola dan berbagai permainan game konsol. Lalu tema acara yang diusung
oleh Dashcon itu sendiri akan difokuskan pada acara-acara super populer yang
memiliki komunitas besar di Tumblr, seperti Doctor Who, Sherlock, dan Supernatural.
Tidak hanya itu, panel-panel di Dashcon juga nantinya akan banyak diisi oleh
seminar yang menjadi topik favorit Tumblr yaitu LGBT+ dan feminisme, dan
tentunya seminar tersebut juga menghadirkan aktivis-aktivis yang cukup populer
dan aktif di Tumblr. Dengan barisan acara yang bisa dibilang “Super” maka
diekspektasikan sekitar sedikitnya 5000 orang akan hadir di Dashcon.
Bencana dimulai
Hari yang
ditentukan pun tiba sesuai dengan tanggal yang dijadwalkan yaitu pada hari
Jumat 11 Juli 2014. Pada pukul 09.00 pagi diperkirakan sekitar 500 orang sudah
tiba di tempat acara Dashcon diselenggarakan, namun sayangnya panitia tidak
menjadwalkan atau menyediakan apapun untuk menyambut para pesertanya karena
jadwal acara dimulai pada pukul 13.00 siang jadi mau tidak mau peserta yang
sudah tiba lebih awal harus menunggu dengan barang-barang mereka disana selama
4 jam penuh. Alih-alih mendapat sambutan yang wah atau mengesankan, peserta
yang datang malah mendapat pemberitahuan secara mendadak oleh panitia bahwa ternyata
salah satu artis yang dijanjikan untuk tampil yaitu Steam Powered Girraffe telah membatalkan untuk tampil di Dashcon
lebih dari satu bulan yang lalu, dan orang-orang yang sudah terlanjur membeli
tiket ‘spesial’ tidak bisa melakukan refund. Fasilitas yang disediakan oleh
panitia di ruangan bermain hanya terdapat 1 konsol permainan, dan kolam bolanya
sangatlah kecil dimana kolam tersebut sejenis kolam tiup yang berukuran untuk
anak-anak dan kedalamannya tidak sampai selutut orang dewasa. Bisa anda
bayangkan fasilitas diruangan bermain tersebut sangat mustahil untuk
mengakomodir jumlah
peserta yang ‘katanya’ sampai 5000 orang.
Tidak
berhenti sampai disitu, situasi semakin diperburuk ketika ternyata tagihan
untuk venue ternyata belum dibayar
dan perjanjian dengan pihak manajemen hotel masih belum jelas. Pihak hotel
kemudian mendesak dan menutut panitia acara Dashcon untuk segera membayar
tagihan mereka sebesar $ 20.000 atau pihak hotel akan mengambil tindakan tegas
dengan menutup acara mereka dan mengusir seluruh peserta yang sudah terlanjur
datang. Oleh karenanya panitia harus punya dana yang mencukupi untuk membayar
hotel atau mau tidak mau acara Dashcon akan berakhir hanya seumur jagung. Sayangnya
saat itu pihak Dashcon mengaku hanya memiliki dana sekitar $ 3.000 dalam bentuk
uang tunai, dan jauh dari kata cukup untuk menutupi sisa biaya hotel. Solusinya?
Panitia saat itu langsung mengumumkan masalah yang mereka hadapi ke seluruh
peserta Dashcon dan juga mempostingnya secara online bahwa mereka membutuhkan sumbangan sebesar $ 17.000 atau
pihak hotel akan mengusir semua orang.
Satu ruangan pun heboh bahkan ada yang ada yang berteriak menuduh bahwa ini adalah bagian dari pemerasan, tetapi untungnya, semua peserta dan simpatisan online Tumblr bisa diajak bekerja sama dengan baik dengan panitia. Bersama-sama, langsung pada hari itu juga, panitia untungnya bisa mengumpulkan uang yang dibutuhkan melalui sumbangan tunai atau transfer lewat akun Paypal. Ada kejadian unik pada momen saat itu, entah terdorong akan rasa simpati atau solidaritas, bersama-sama peserta dan panitianya mengacungkan 3 jari ke udara mirip dengan salah satu adegan yang ada di film Hunger Games. Mungkin dibalik tindakan itu mereka ingin membuktikan bahwa mereka adalah komunitas yang kuat, tetapi saja tetap terlihat lucu dan sedikit memalukan ketika melihatnya sebagai orang luar.
Satu ruangan pun heboh bahkan ada yang ada yang berteriak menuduh bahwa ini adalah bagian dari pemerasan, tetapi untungnya, semua peserta dan simpatisan online Tumblr bisa diajak bekerja sama dengan baik dengan panitia. Bersama-sama, langsung pada hari itu juga, panitia untungnya bisa mengumpulkan uang yang dibutuhkan melalui sumbangan tunai atau transfer lewat akun Paypal. Ada kejadian unik pada momen saat itu, entah terdorong akan rasa simpati atau solidaritas, bersama-sama peserta dan panitianya mengacungkan 3 jari ke udara mirip dengan salah satu adegan yang ada di film Hunger Games. Mungkin dibalik tindakan itu mereka ingin membuktikan bahwa mereka adalah komunitas yang kuat, tetapi saja tetap terlihat lucu dan sedikit memalukan ketika melihatnya sebagai orang luar.
Shithole
Setiap
konvensi memiliki sebuah area yang disediakan bagi mereka yang ingin menjual
produk mereka disana, dan hal ini tentunya juga ada di Dashcon. Untuk satu
lapak di Dashcon para seniman, artis, dan penjual harus membayar sekitar $ 150,
sayangnya dagangan tidak balik modal karena para konsumennya tidak memiliki
uang lagi yang tersisa untuk dibelanjakan disebabkan rata-rata pesertanya sudah
menyumbangkan seluruh uangnya untuk menutupi kekurangan hotel pada hari
sebelumnya.
Jadwal Dashcon
Melihat bencana yang datang bertubi-tubi, acara yang berantakan, dan kurang matangnya manajemen organisasi dari pihak panitianya sendiri, membuat user-user Tumblr yang sebelumnya mendukung malah berbalik menyerang Dashcon. Postingan demi postingan bermunculan, entah dalam bentuk meme atau kata-kata yang menghina, namun semua mulai curiga bahwa kemungkinan acara konvensi Dashcon merupakan sebuah penipuan terselubung. Beberapa pengguna Tumblr itu sendiri ada yang bersama-sama berusaha menghentikan beberapa acara besar didalamnya agar para content creator atau artis batal tampil disana.
Salah
satu contohnya adalah ketika Dashcon melakukan sesi acara nobar/nonton bareng
film robot yang terkenal “Pacific Rim”
yang dihadiri sekitar 100 orang dalam satu ruangan. Berbeda dengan Indonesia
dimana acara nobar apalagi dengan film bajakan adalah hal yang cukup lumrah
diacara-acara resmi karena hukumnya sendiri kurang ketat dalam pengawasannya, hal
ini tidak berlaku di Amerika Serikat apabila ketahuan menampilkan film disebuah
acara resmi atau publik maka akan kena kejahatan Federal dan bisa dituntut
dengan jumlah yang besar. Dashcon sama sekali tidak memiliki izin untuk menampilkan
“Pacific Rim” maka hal itu
digolongkan sebagai pelanggaran hak cipta. Seketika itu juga pengguna Tumblr
langsung mengirim pesan lewat twitter ke Guillermo Del Torro selaku sutradara
dan pencipta film “Pacific Rim” melaporkan
bahwa Dashcon sedang melakukan aksi ilegal terhadap salah satu filmnya.
Tidak
berhenti di masalah nobar, dalam agenda acara Dashcon terdapat kegiatan serupa
dimana mereka akan melakukan semacam nyanyian bersama dengan lagu-lagu dari
acara “The Doctor Horrible Sing-Along
Blog” yang juga dilakukan tanpa izin resmi untuk menggunakan lagu-lagu
tersebut di acara umum. Karena mengalami kendala hak cipta seperti acara
sebelumnya, maka panitia mau tidak mau harus membatalkan acaranya sebelum
tersandung proses hukum.
Kemudian
tibalah kita pada acara utamanya “Welcome
to the Night Vale” live reading
yang dimana acara ini adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para fansnya
di Dashcon. Bagi anda yang tidak tahu apa itu “Welcome to the Night Vale” itu
adalah sebuah drama podcast dalam
bentuk suara yang menceritakan kejadian-kejadian aneh dari laporan sebuah radio.
Berbeda dari 2 acara sebelumnya yang masih bisa ditolerir oleh para pesertanya,
acara “Welcome to the Night Vale”
merupakan acara yang paling diantisipasi dan apabila batal seperti 2 acara
sebelumnya dampaknya akan jauh lebih parah. Sayangnya sekali lagi Dashcon
mengecewakan kembali para pesertanya, para pengisi suara dari acara “Welcome to the Night Vale” batal tampil
dan sudah pergi dari tempat itu dan lagi-lagi masalahnya adalah uang. Diperparah, selagi orang-orang sedang dan
menunggu idola diruangan untuk datang dan tampil, panitia daripada langsung
mengumumkan bahwa artis yang mereka tunggu-tunggu tidak akan hadir, mereka
lebih memilih membuat para pesertanya untuk menunggu selama berjam-jam
diruangan sampai tengah malam dan mengubah peraturan yang ada di blog mereka
menjadikan tiket yang sudah dibeli entah itu reguler atau VIP tidak bisa di-refund/dikembalikan. Sisi ‘positif’-nya,
terdapat peraturan yang juga ikut ditambahkan yaitu bagi siapapun yang telah
membayar ekstra untuk melihat “Welcome to
the Night Vale” mendapatkan bonus ekstra 1 jam untuk bermain di kolam bola.
Benar, kolam bola yang super ‘wah’ itu.
Ke’esokan
paginya, para penjual telah mengemasi barang-barang dagangan mereka dan pergi
dari sana, yang tersisa? Sisanya hanya diisi oleh seminar mengenai LGBTQ++,
gender, dan feminisme. Untuk acara presentasinya disediakan fasilitas seadanya bahkan mejanya sendiri tidak
cukup untuk mengakomodir semua pembicaranya. Selain itu karena mereka katanya
tidak punya uang lagi yang tersisa, panitianya membagikan permen mint hotel
sebagai hadiah disana. Lalu para remaja ikut membantu secara sukarela dengan
dijanjikan makanan geratis selama 3 hari tidak mendapatkan makanan sedikitpun
dan dibiarkan kelaparan.
Masalah
mengenai hak cipta muncul kembali, karya seni yang dijadikan sebagai tema utama
di blog mereka ternyata digunakan tanpa sepengetahuan dan izin dari
penciptanya. Dashcon juga memiliki acara amal, dan setelah berbagai
penelusuran, tenyata ‘Random Acts’ sebuah organisasi amal yang diklaim memiliki
kemitraan dengan Dashcon faktanya tidak memiliki hubungan sama sekali dengan
Dashcon. Dengan kata lain yang amal yang dikumpulkan di Dashcon lari ke tempat
lain.
Pada
hari Minggu, kolam bola kempes dan dikencingi, yang tidak lama sesudanya
ditarik dan tidak ada lagi diruangan bermain. Lalu kemudian para panitianya
meminta maaf kepada sisa para peserta yang masih bertahan disana, mengharapkan
untuk memaklumi karena mereka baru pertama kali menggelar acara seperti ini.
Akhir
Acara Dan Dampak
Banyak
yang menuduh dan beranggapan bahwa Dashcon itu sendiri merupakan acara scam, banyak anak dibawah umur
menghadiri acara untuk 18 tahun keatas, dan rumor mengatakan bahwa ada pesta
sex dan disana banyak orang menyebarkan virus HIV. Pembelaan dari panitianya
mengenai masalah yang ada di Dashcon itu sendiri karena manajemen organisasi
yang buruk termasuk keuangannya sudah terlanjur orang yang tidak percaya
terhadap semua kata-kata dari panitianya. Melalui komentar Ladydontekno yang
ada di YouTube, mengatakan bahwa faktanya konvensi ini diorganisasikan oleh
anak-anak bau kencur, mungkin cuma ada sekitar satu atau dua orang yang
terlibat di Dashcon yang benar-benar memiliki pengalaman berorganisasi. Hal ini
seperti memulai usaha restoran karena kamu pernah makan di restoran, menganggap
segala sesuatunya mudah dari segi prespektif yang subjektif. Informasi yang
didapat juga dari akun Form of Therapy dari YouTube, ia berkomentar panjang
menceritakan keterlibatan dirinya terhadap Dashcon yang sejak awal sudah
mencurigakan, darinya 2 orang yang menjadi ‘kepala’ panitia disana ternyata
masih muda sekitar 18 tahun dan sama sekali tidak memiliki pengalaman apapun. Lalu
sang bos yang selalu bertingkah suka mengatur dan memegang kendali ternyata pengalaman
dan kemahiran dirinya hanya masih dalam berupa TEORI dan ia mengaku
berpengalaman karena ia pergi ke sekolah bisnis namun sama sekali tidak pernah
menggelar sebuah acara resmi selama hidupnya.
Pertama
untuk masalah hotel, ternyata Dashcon memiliki perjanjian tertulis berupa
kontrak untuk membayar sebesar $ 40.000 ditambah biaya lainnya ke hotel. Pihak Dashcon
kemudian membayar separuh dari harga yang harus dibayarkan dan masih memiliki
sisa $ 20.000 sebagai hutang. Dashcon kemudian bernegosiasi dengan hotel,
menjanjikan bahwa acara Dashcon akan dihadiri sedikitnya 5000 – 7000 orang, dan
menjamin bahwa tiket masuk akan habis dan hutang akan dibayarkan dari hasil
uang penjualan tiket masuk. Apa yang ditawarkan Dashcon ke pihak hotel
merupakan langkah finansial yang sangat beresiko dan pihak hotel setuju-setuju
saja namun perjanjian ini dilakukan secara tidak tertulis, dengan kata lain
lewat mulut saja, tetapi untuk jaga-jaga mereka memegang kontrak lamanya. Ketika
acara dimulai pihak hotel hanya melihat kurang dari 1000 orang yang hadir di
Dashcon, hotel tahu bahwa penjualan tiket mereka tidak akan mencapai realitas
dan akhirnya menggunakan kontrak pertama untuk memaksa pihak Dashcon untuk
membayar sisa tagihannya.
Disini
Dashcon mengaku hanya memiliki uang sebesar $ 3.000 tunai dan sisanya $ 17.000
didapat dengan bantuan donasi pesertanya yang kebanyakan masuk lewat transfer
via ‘paypal’. Kenyataannya dari
daftar transaksi dibawah ini mereka memiliki bentuk uang tunai sebesar $
11.000 bukan $ 3.000, dengan kata lain mereka telah berbohong dan sisa $ 8.000 yang
kemungkinan didapat dari penjualan tiket masuk itu sendiri masuk ke kantong
pribadi para panitianya.
Kekacauan
juga sebenarnya juga dialami oleh para pengisi acara yang mengisi seminar
disana, dimana kamar para panelis seharusnya dibayar oleh Dashcon secara sepihak mencabut kartu kredit sebagai metode pembayaran kamar membuat para pengisi acara mau tidak mau membayar sendiri kamar hotelnya disana. Bahkan untuk transportasi untuk ke
Dashcon seperti tiket pesawat dan mobil para pengisi acaranya termasuk salah
satunya ‘Welcome to the Night Vale’
tidak disediakan juga oleh Dashcon. Salah satu kenapa ‘Welcome to the Night Vale’ langsung cabut dari tempat tersebut
adalah karena ketika mereka mengharapkan untuk dibayar sesuai dengan perjanjian
tetapi panitia Dashcon justru beralasan kepada mereka bahwa ‘paypal sedang
tidak berfungsi’, dan ketika ‘Welcome to
the Night Vale’ yang sudah bersusah payah pergi ke Dashcon dengan uang
mereka sendiri memutuskan untuk batal tampil, pihak Dashcon menyalahkan
segalanya ke ‘Welcome to the Night Vale’.
Jadi
begitulah apabila suatu event
ditangai oleh orang yang tidak berkompeten dan tidak bertanggung jawab
sekaligus tidak memiliki integritas yang bisa menjamin kualitas acaranya. Dari acara
yang berantakan sampai masalah keuangan yang harus memaksa para pesertanya
merogoh kocek lebih dalam untuk ikut menombok hanya demi acara tersebut bisa
berjalan dan mereka tidak ditendang ke jalanan oleh hotel. Meskipun mereka
telah meminta maaf bahkan salah satu ketuanya memfoto wajah menangisnya namun
nasi telah menjadi bubur, peserta dan pengisi acara sudah dirugikan dan merasa
dipermalukan, orang-orang tidak akan peduli seberapa pintar kamu menangis dan
ikut bermain menjadi korban, faktanya acara Dashcon gagal dan orang-orang akan
mengingat hal itu sebagai pelajaran.
Tidak ada komentar: